Sabtu, 17 Maret 2012

Meditasi Menghasilkan Perubahan Positif pada Otak

Sebuah tim penelitian UW-Madison telah menemukan, untuk pertama kalinya, bahwa program singkat “meditasi kesadaran’ menghasilkan perubahan positif yang kekal pada kedua buah otak dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Penemuan ini memberi kesan bahwa meditasi merupakan sebuah teknik yang telah lama diperkenalkan untuk mengurangi kegelisahan dan stres, dapat menghasilkan efek biologis penting yang meningkatkan kegembiraan seseorang.

“Meditasi kesadaran,” sering direkomendasikan sebagai sebuah pencegah stres dan rasa sakit pada penyakit kronis, merupakan suatu latihan yang dirancang untuk memfokuskan perhatian seseorang,dan tidak memikirkan serta merasakan apa-apa. Namun berusaha tenang tanpa menilai atau bertindak berdasarkan pikiran dan perasaan. Tujuannya untuk memperdalam kesadaran sekarang dan disini, menciptakan kemampuan memusatkan perhatian dan mengultivasi emosi yang positif seperti cinta kasih.
Pada lokakarya di UW, secara acak peserta ditempatkan pada satu dari dua grup. Kelompok eksperimen, dengan 25 orang, menerima pelatihan meditasi kesadaran dari seorang pengikut yang sangat terkenal yaitu Jon Kabat-Zinn. Kabat-Zinn adalah seorang pengarang buku terkenal tentang pengurangan stres, meningkatkan kesadaran berdasarkan program pengurangan stres di Pusat Medis Universitas Massachusetts. Kelompok ini mengikuti kelas meditasi selama satu minggu dan mengikuti retret selama tujuh jam selama lokakarya. Mereka juga diharuskan latihan di rumah setiap hari satu jam, selama enam hari. Sedangkan 16 orang  pengawas tidak mengikuti latihan meditasi sampai lokakarya selesai.

Untuk masing-masing kelompok, peserta ditanya bagaimana perasaan mereka untuk menilai. Tim peneliti mengukur aktivitas listrik di bagian depan otak, sebuah area khusus untuk berbagai macam emosi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa, orang-orang yang biasa bersikap positif, optimis dan selalu berperasaan positif, sisi kiri pada bagian depan area ini menjadi lebih aktif daripada sisi kanan.

Penemuan penelitian itu menegaskan hipotesa penelitian: kelompok pemeditasi menunjukkan peningkatan aktivitas pada bagian sisi kiri daerah depan. Ini menunjukkan bahwa meditasi lebih meningkatkan aktivitas pada otak. Aktivitas ini berhubungan dengan penurunan kegelisahan dan kondisi emosi yang lebih positif.

Tim peneliti juga menguji apakah kelompok pemeditasi mempunyai fungsi imunisasi yang lebih baik daripada kelompok pengawas. Semua peserta lokakarya mendapat sebuah vaksinasi flu pada sesi terakhir dari delapan minggu meditasi. Kemudian, pada empat dan delapan minggu setelah pemberian vaksin, darah kedua kelompok diukur tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan flu. Sementara kedua kelompok (seperti yang diharapkan) telah meningkatkan antibodi, kelompok meditasi meningkat lebih besar dari kelompok pengawas, pada empat dan delapan minggu setelah menerima vaksin.

“Walaupun penelitian kami ini merupakan permulaan dan lebih banyak penelitian pasti akan memperjelas,” jelas Davidson. Karyawan Promega yang ikut ambil bagian telah memberi kesempatan yang sangat bagus bagi kami untuk memperlihatkan efek biologi yang nyata dari latihan meditasi ini.

Davidson, orang yang terlibat di dalam Institut Kesehatan Emosi di UW, berencana mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap dampak meditasi. Tim penelitiannya juga berencana mempelajari dampak meditasi kesadaran terhadap pasien-pasien dengan penyakit tertentu.(Sumber: Artikel Lisa Brunette)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar