“Meditasi
kesadaran,” sering direkomendasikan sebagai sebuah pencegah stres dan rasa
sakit pada penyakit kronis, merupakan suatu latihan yang dirancang untuk
memfokuskan perhatian seseorang,dan tidak memikirkan serta merasakan apa-apa. Namun
berusaha tenang tanpa menilai atau bertindak berdasarkan pikiran dan perasaan.
Tujuannya untuk memperdalam kesadaran sekarang dan disini, menciptakan
kemampuan memusatkan perhatian dan mengultivasi emosi yang positif seperti
cinta kasih.
Pada
lokakarya di UW, secara acak peserta ditempatkan pada satu dari dua grup.
Kelompok eksperimen, dengan 25 orang, menerima pelatihan meditasi kesadaran
dari seorang pengikut yang sangat terkenal yaitu Jon Kabat-Zinn. Kabat-Zinn
adalah seorang pengarang buku terkenal tentang pengurangan stres, meningkatkan
kesadaran berdasarkan program pengurangan stres di Pusat Medis Universitas
Massachusetts. Kelompok ini mengikuti kelas meditasi selama satu minggu dan
mengikuti retret selama tujuh jam selama lokakarya. Mereka juga diharuskan
latihan di rumah setiap hari satu jam, selama enam hari. Sedangkan 16 orang pengawas tidak mengikuti latihan meditasi
sampai lokakarya selesai.
Untuk
masing-masing kelompok, peserta ditanya bagaimana perasaan mereka untuk menilai.
Tim peneliti mengukur aktivitas listrik di bagian depan otak, sebuah area
khusus untuk berbagai macam emosi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan
bahwa, orang-orang yang biasa bersikap positif, optimis dan selalu berperasaan
positif, sisi kiri pada bagian depan area ini menjadi lebih aktif daripada sisi
kanan.
Penemuan
penelitian itu menegaskan hipotesa penelitian: kelompok pemeditasi menunjukkan
peningkatan aktivitas pada bagian sisi kiri daerah depan. Ini menunjukkan bahwa
meditasi lebih meningkatkan aktivitas pada otak. Aktivitas ini berhubungan
dengan penurunan kegelisahan dan kondisi emosi yang lebih positif.
Tim
peneliti juga menguji apakah kelompok pemeditasi mempunyai fungsi imunisasi
yang lebih baik daripada kelompok pengawas. Semua peserta lokakarya mendapat
sebuah vaksinasi flu pada sesi terakhir dari delapan minggu meditasi. Kemudian,
pada empat dan delapan minggu setelah pemberian vaksin, darah kedua kelompok
diukur tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan flu. Sementara kedua
kelompok (seperti yang diharapkan) telah meningkatkan antibodi, kelompok
meditasi meningkat lebih besar dari kelompok pengawas, pada empat dan delapan
minggu setelah menerima vaksin.
“Walaupun
penelitian kami ini merupakan permulaan dan lebih banyak penelitian pasti akan
memperjelas,” jelas Davidson. Karyawan Promega yang ikut ambil bagian telah
memberi kesempatan yang sangat bagus bagi kami untuk memperlihatkan efek
biologi yang nyata dari latihan meditasi ini.
Davidson,
orang yang terlibat di dalam Institut Kesehatan Emosi di UW, berencana
mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap dampak meditasi. Tim penelitiannya
juga berencana mempelajari dampak meditasi kesadaran terhadap pasien-pasien
dengan penyakit tertentu.(Sumber: Artikel
Lisa Brunette)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar